Foto: Ist (google sourch)
Oleh : Mecky Tebai)*
RINDU
Heningnya Malam hampiri senyapku
Membui Rindu saat saat sunyiku
Entalah diri menjelmakan wajamu
Ditiap angan berbisik ada wajahmu
Sayang apa kabarmu disana
Jangan buatku merana
Mengkawatirkan dirimu
Semoga dirimu baik baik saja sayang
Sungguh rasa rinduku
Slalu bergelora saat bayangmu menerpa
Slalu kambu ketika kesendirianku meraja
Terlalu berat dan tersayat memukuli kalbu
Biarlah rasa rinduku ini
Ku hanjurkan kepada ingin malam
Tolong jaga Dia, hampiri Dia
Dan berkata Aku merindukan-Mu
Bukit Peneduh Batin
Waena, 13-04-2018
Kuatnya Rinduh
Ku Critakan Indahmu
Dalam bayang rasa tentang Dirimu
Kulukiskan Wajahmu indah tertoreh di dinding hati
Terukir Indah pesonamu memeletkan jiwa ini
Selalu ku mengaku pada waktu
Dia sesosok insang sesuatu
Yang telah pandai merenggut semuanya
Hati waktu dan angan yang terus jadi pemujinya
Air mata menetas jejak pipi yang tak berbekas
Mengisahkan Tentang Diriku dengan rasa yang Ada
Tentang bagaimana Diriku di tepuk kuatnya Cinta
Yang di jadikannya siang malam dalam rasa
Refreshing
Kali Kampwolker, 11 Agustus 2018
Kesendirianku
Di dalam malam sunyi yang menyeyap
Hembusan angin Malam pun menyapa
Membisikan Kata Alunan Alunan Sukma
Kidung yang terdengar buat Ku terlelap
Andaikan malam ini bisa bicara
Andaikan Rembulan bisa mengertiku saat ini
Andaikan waktu bisa bicara Ia akan bicara tentangku
Tentang bagaimana sepi seolah yang menepi dalamku
Oh Aku rindu berada Disisimu
Kapan lagi kita bisa bersendagurau
Kini kesendirianku hanya terurai kenangan
Dalam kesendirianku mengharapkan kehadiranmu
Bukit Peneduh Batin
Waena, 22 Agustus 2018
SERDADU RINDU
Ketika malam syadu
Hati diterpa Serdadu Rindu
Hangatnya Wajahmu bertedu
Dilubuk tempat aku beradu
Entah kenapa
Aku juga tak paham
Senyummu bertapa
Dikedalaman jiwa yang kelam
Walau kita di pertemukan Hanya Singkat
Senyummu masih saja memikat
walau Aku tahu merindukanmu
Itu hal yg paling kejam bagimu
Serdadu rindu itu akan menyapa
Walau jarang kamu memanggil ku papa
Tapi aku sadar Cinta itu akan datang
Ketika Hati siap Ungkapkan rasa sayang
Untas jayapura, 23 Mei 2019
By Tebanago Maichell
Lebih Khusus Kompleks Jln Baru Mappiduba
Di Kesenyapan Terdengar Alunan Lagu Merdu
Menghiasi Menepuk Batin
Di Belantara Kesendirianku Terpaku rindu
Padamu Tanah Tempat Aku Dihadirkan
Bermain Bola hingga Langit Merah Jingga
Atau pikul kayu kering pulang ke Rumah
Diiringi beribu Syair Canda Tawa
Juga mencari ikan yang akan menjadi santapan bersama
Bersenda Gurau
Bersama petikan Ukilele yang berdenting
Bersama-sama hiasi dinding cerita
Bersama-sama di beri terang dari Sang Inspirator
Duduk bersama
Berjalan bersama
Waktu itu di kampung halamanku
Saat kita masih bersama sama lalui Lika, Liku
Kini di tanah orang dalam kesendirianku
Membuih rindu Padamu wahai tanah Kelahiranku
Rindu akan jeruk manismu
Rindu akan alam Firdaus-Mu
Rindu akan kebersamaan kita
Rindu akan kenanganan kita wahai tanah Kelahiranku
Tapi Aku yakin kerinduanku Ini
Akan Ku balas dengan kesuksesanku
Tanah kelahiranku
Tunggu kelak Aku mengabdi padamu
Wahai Jeruk Manisku
Ajar aku tuk tetap sabar dalam perantauanku
Refreshing
Kampwolker, 11 Agustus 2018
TENTANG RINDU
Sahabat yang jauh disana
Akan ku simpan rindu ini yang dikedalaman jiwa
Semua harapan dan mimpi kita
Semua gelak tawa dan pilu sedih kita
Telah kujatuhkan kedalam palung hati yang paing dalam
Sahabat yang jauh disana
Cita-cita penjedah cerita kita
Hanya saja wajahmu sering bersingga diangan
Berteduh Bukan sekilas meneduh
Ini tentang rindu berpilu senduh
Sampai larutnya jiwa terbelenggu
Rindu yang tak berbunyi
Kembali menyapa dalam sunyi
Melodi hati perlahan menyanyi
Rinduku laksana memikul bumi
Sahabat yang jauh disana
Jikalau kelak takdirku menyapa
Bacalah sajak rinduku ini yakinlah
Aku adalah kata kata yang sedang kau hayati ini
Tapi jika esok wajahku tersenyum melihatmu
Bacalah sajak rinduku ini dan yakinlah
Kita akan bersama
Tuliskan cerita itu dan lisankan doa seraya mengucapk syukur
Waena jayapura, 14 Juni 2019
)*Mecky Tebai adalah Pelajar di Jayapura Papua
Maju terus
siap adikku
Puisi -puisi nya adil bagaikan ombak yang selalu menilai setiap tabrakan kesalahan penulisan setiap deret dan syarih merdu nya…..
Namun sebagai jurnalis andalan berkarya lah dengan tidak terlalu memakai bualan rindu……
Ambilah Tema Yang Inovatif lain nya….sobat…….
Selamat sukses dan berkarya …..Salam Satu Hati Jurnalisme…..
Sangat indah kata katanya.
Imajinasinya sangat tinggi.
Menulis terus.