Otonomi Khusus
Mimik wajah berbisa pemusnahan
Berfase nepotisme ibarat kerajaan
Subur kapitalis, mengorek si jelata
Seperti sembilu mengiris tubuh dewata
Basmi prioritas, arak menganca
Lantaran pengayomi militer solusi
Bangsa merdeka di redam “Otsus”
Alasan sejaterah, persetan hilang kekayaan
Agenda pembangunan jadi safari dan anekdot politik
Wacana Pendidikan jadi lahan bisnis kapitalisme
Perihal pemekaran, militerisme bak dewa kematian
Otsus jadi imprealis penjajah demi sebuah kenikmatan
Otsus, di balik gelak tawa pemangku
Derita rakyat seperti lelucon para elit dalam saku
Kalimat suci dari orasi sebuah puisi
Hikayat jenaka di alur ilusi
Hadirmu adalah petaka kematian maut
Singasanaku kau jajahi hingga tak bersahut
Satu tambah satu kepunahan di beri kemenangan
Ketika kata “Merdeka” di usir sang gula manis “ Otsus”
Nyata hanya petinggi yang menikmati
Riwayat derita satu persatu pun mati
Oh Tuhan! Resa jiwa ini seakan tertati
Lunglai kecewa “Otsus” tiada arti
Apa gunanya Otsus
jika kematian seperti air yang mengalir?
Otsus hanyalah simbol merpati berkepala ular
Hanya milik mereka yang berkerabat koloni
Resolusi jiwa patriotis bersama “Tolak Otsus”
Rapat satu kaki, gelar referendum, teriak “Freedom”
Ini solusi demi merobek tirai-tirai koloni
Hingga layaklah si boca mengibar kejora kembali
Jayapura, 15 Juli 2020